Minggu, 24 April 2011

PROFIL PENYULUH KEHUTANAN LAPANGAN KEC. BANDAR

ASIKIN,SP 
PENYULUH KEHUTANAN LAPANGAN 
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN 
KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG

Biografi

ASIKIN,SP lahir di Brebes ,10 Pebruari 1971 sebagai putra ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Zaenudin dan Mutoyah adalah seorang Penyuluh Kehutanan di BPPPK Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Asikin menikah dengan Eti Muzalina pada tanggal 22 Oktober 1997 dan dikaruniai 3 orang anak. Anak pertama bernama Dzul Wulan Ningtyas ( saat ini duduk dibangku SMP Kelas 1 ), Anak kedua Yusuf Gondho Tyasaputra (duduk dibangku SD kelas V ) dan yang terakhir Tyas Ayu Ardiva baru duduk di TK Nol Besar.

Riwayat Pendidikan
ASIKIN adalah anak yang lahir di desa yang jauh di pedalaman Kabupaten Brebes, tepatnya di pedukuhan Siroyom Desa Mlayang Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Lulus pendidikan dasar di SD Mlayang 2 pada tahun 1984 kemudian pada tahun 1987 berhasil menyelesaikan pendidikan di SMPN Sirampog. Semangat dan cita-cita dari orang tua yang latar belakang adalah petani tradisional menginginkan anak menjadi seorang yang dapat bermanfaat bagi kaum petani pada umumnya dan keluarga pada khususnya, maka ia melanjutkan pendidikan STM Perltanian di Slawi Tegal hingga tahun 1990 berhasil lulus.
Dengan keterbatasan ekonomi keluarga terpaksa tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tingggi. Selama kurang lebih 1 tahun, merantau ke Jakarta. Di Jakarata kami mengadu nasib menjadi buruh bangunan, Jadi Pedagang asongan diterminal dan yang terakhir bekerja di Pabrik tekstil di Bogor. Pada Bulan april 1991, nasib membawanya untuk mendaftarkan diri pada Sub Balai RLKT Pemali Comal sebagai seorang Penyuluh Lapangan Penghijauan kontrak.

Riwayat Pekerjaan
Di awali sebagai Petugas Lapangan Penghijuan setelah mendapat pembekalan diklat 2 bulan di BLK Kadipaten ( Jawa Barat ) selanjutnya ditempatkan di kab. Batang tepatnya di kecamatan Batang sebagai Penyuluh Kehutanan pada l Januari 1992 s/d Oktober 1992 selama 1 tahun, selanjutnya pada bulan oktober 1992 di mutasi ke kecamatan Blado. Setelah 6 tahun bekerja menjadi honorer tepatnya pada bulan Nopember 1997 diberi kesempatan mengikuti seleksi penerimaan CPNS di lingkungan Departeman Kehutanan di Kanwil kehutanan Semarang Alhamdulilah dinyatakan lulus, pada tanggal 1Maret 1998 dan diangkat menjadi CPNS. Setelah mengikuti Pra Jabatan di Bogor pada tahun 2000 diangkat menjadi PNS dan menduduki jabatan fungsional sebagai Penyuluh Kehutanan Lapangan selanjutnya dimutasi ke wilayah kecamatan Wonotunggal. Guna menunjang karier dan meningkatkan ilmu pengetahuan pada tahun 2003, melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi di Universitas Pekalongan, Jurusan agronomi. Pagi bekerja sore kuliah itulah kesehariannya selama ± 4 tahun. Sebagai perasyaratan menyelesaikan tugas akhir kuliah, Saya membuat skripsi dengan judul "Pengaruh Media Tumbuh dan Konsentrasi Roton F Terhadap Prosentase Tumbuh dan Pertumbuhan Stek Pucuk Ja1ti ( Tectona grandis L.F )
Pada tanggal 21 Marelt 2007 berhasil lulus dari Universitas Pekalongan dengan predikat Sangat Memuaskan dengan Indek Prestasi (IP) 3,32 dan bergelar Sarjana Pertanian (SP). Diawal tahun 2008 pindah kerja lagi dan ditempatkan di wilayah Kecamatan Bandar yang terdiri dari 20 desa. Dengan UU No. 16 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, dikabupaten Batang dibentuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan ( BAPPIJLUH) sehingga sebagai Penyuluh Kehutanan secara otomatis bergabung dalam jajaran penyuluh di BP4K dan dikumpulkan di BP3K Kecamatan Bandar sampai sekarang.
Disela -Jsela kegiatan penyuluhan kehutanan pada masyarakat tani di wilayah Kecamaltan Bandar, juga mendapat surat tugas dari kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehultanan Mengampu mata pelajaran ketrampilan Lingkungan Hidup di SMA N Bandar.

Selasa, 19 April 2011

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK BOKASHI

PEMBUATAN PUPUK BOKASHI


Syarat lokasi
F  Tempat  tidak terkena matahari maupun hujan secara langsung.
F  Alas sebaiknya disemen atau diberi ubin.
F  Kondisi tempat  cukup lembab
F  Tempat  tidak   tergenang air

Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk bokasi sebanyak 100 kg:
F  Limbah serbuk kayu gergajian  40kg
F  Limbah organik (sekam padi) 20 kg
F  Kotoran ternak 30 kg
F  Dedak atau bekatul  10 kg
F  EM4 Bakteri pembantu dekomposisi 50-100 ml (10-20 sendok makan).
F  Molase / gula  50-100 ml (10-20 sendok makan).
F  Air bersih secukupnya (kadar air 30 - 40 %)

Alat–alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk bokashi
1.     Cangkul / skop     5.   Karung goni
2.     Sabit atau golok    6.   Sendok  makan
3.     Plastik                   7.  Termometer
4.     Ember
Prosedur atau cara kerja.
F  Memilih tempat sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan,
F  Mempersiapkan peralatan dan bahan  yang dibutuhkan,
F  Cara pembuatan pupuk bokashi :
o   Membuat larutan 1 yaitu EM 4  sebanyak 5 – 10 ml (1 – 2 sendok makan) + molase / gula pasir  1 – 2 sendok makan per liter air. Untuk air yang satu ember kurang lebih 5 liter diperlukan EM4 dan molase/gula masing-masing 5 – 10 sendok makan,  aduk sampai rata,
o   Bahan yang terdiri dari limbah serbuk kayu gergaji, limbah sekam padi kotoran ternak dan dedak dicampur secara rata.
o  Bahan poin (b) disiram dengan larutan 1. Pencampuran dilakukan perlahan-lahan dan merata hingga kandungan air ± 30 – 40 %. Kandungan air yang diinginkan diuji dengan cara menggenggam bahan.  Kandungan 30 – 40% ditandai dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam dan akan mekar bila genggaman dilepas. bila kurang basah buat larutan serupa ( Larutan 1 )  sampai adonan benar-benar mencapai kandungan 30 – 40 %.
o Meletakan adonan tersebut pada tempat yang telah dipersiapkan setinggi 15 -20 Cm tetapi dapat jiga
ditumpuk samapai 1,5 m diberi alas dan ditutup kantong plastik atau karung goni,
o Memeriksa adonan setiap 5 sampai 6 jam sekali untuk mengetahui suhu adonan dengan termometer dan mempertahankan suhu maksimal 50o C.  Bila tidak ada alat termometer pemeriksaan dilakukan dengan memasukan tangan pada adonan, bila suhu adonan terasa panas dan tidak tertahan maka diasumsikan suhu adonan melebihi 50o C, adonan dibuka dan diaduk-aduk lalu ditutup kembali,
o Proses frementasi ini berlangsung sekitar 4 sampai 7 hari biasanya suhu adonan akan normal atau stabil dan ditandai dengan tumbuhnya cendawan berwarna putih,
o Setelah bahan menjadi bokashi penutup bokashi (plastik / karung goni) dapat dibuka. Bokashi ini dicirikan dengan warna hitam, gembur, tidak panas, dan tidak berbau. Dalam kondisi itu pupuk bokasi sudah jadi dan siap digunakan.
o  Apabila pupuk bokashi akan dijual atau dipasarkan perlu dikemas dalam kemasan yang baik supaya kelembaban pupuk tetap terjaga.

Penggunaan
Bokhasi dapat digunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosis yang umum digunakan yaitu :3 – 4 genggam bokashi untuk satu meter persegi lahan.
Penggunaan berbagai macam bokashi secara umum sama. Namun alangkah baiknya bila penggunaannya disesuaikan dengan unsur hara dalam bokashi tersebut.
F  Bokashi jerami dan bokashi pupuk kandang baik digunakan untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dari bahan organik dan digunakan dilahan sawah karena ketersediaan bahannya cukup.
F  Bokashi pupuk kandang dan bokashi pupuk kandang tanah baik digunakan untuk media pembibitan dan media tanaman yang masih kecil.
F  Bokashi ekpres baik digunakan untuk penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur dan buah-buahan.

Keunggulan

Dengan bantuan EM4, bokashi yang diperoleh sudah dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu setelah proses 4-7 hari. Selain itu, bokashi hasil pengomposan tidak panas, tidak berbau busuk,tidak mengandung hama dan penyakit, serta tidak membahayakan pertumbuhan atau produksi tanaman.

Jenis–jenis pembuatan bokasi lain :
o   Bokasi arang sebuk gerjaji atau arang sekan dan kotoran ternak
o   Bokasi jerami
o   Bokasi pupuk kandang dan arang / arang serbuk gergaji
o   Bokasi ekspres
o   Dan lain-lain.



=============$$$$===============
Sumber : Penebar Swadaya, 2003.
 Membuat Kompos Secara Kilat

Rabu, 13 April 2011

Kegiatan Upacara ONE MAN ONE TREE di SMA N 1 Bandar

Upacara di hadiri oleh Wakil Bupati Batang H Ahfa Mahfud dalam kesempatan ini bapak wakil bupati batang menanam pohon sebagai simbol akan pentingnya arti penghijauan.


Praktek menyambung di SMA N 1 Bandar

Kerjasama antara BPPPK Kecamatan Bandar dengan SMA N 1 Bandar untuk mata pelajaran Ketrampilan Lingkungan hidup.